Minggu, 22 Desember 2013

ARTIKEL CPOB

CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK (CPOB)

PRINSIP
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) bertujuan  untuk menjamin obat di buat secara konsisten, memenuhi  persyaratan yang ditetapkan dan seseuai  dengan tujuan penggunaannya.
CPOB mencakup  seluruh aspek produksi dan pengendalian mutu

UMUM
  1. Pada pembuatan obat, pengendalian menyeluruh adalah sangat esensial untuk menjamin konsumen menerima obat yang bermutu tinggi. pembuatan secara sembarangan tidak dibenarkan bagi produk yang digunakan untuk menyelamatkan jiwa, atau memulihkan atau memelihara kesehatan.
  2. Tidaklah cukup bila produk jadi hanya sekedar lulus dari serangkaian pengujian, tetapi yang lebih penting  adalah bahwa mutu harus dibentuk kedalam produk tersebut. Mutu obat tergantung  pada bahan awal, bahan pengemas, bangunan, peralatan yang dipakai dan personil yang terlibat.
  3. Pemastian mutu suatu obat tidak hanya mengandalkan pada pelaksanaan pengujian tertentu saja ; namun obat hendaklah dibuat dalam kondisi yang terkendali dan di pantau secara cermat.
  4. CPOB ini merupakan pedoman yang bertujuan memastikan agar mutu obat yang dihasilkan sesuai persyaratan dan penggunanya; bila perlu dapat dilakukan penyesuaian pedoman dengan syarat bahwa standar mutu obat yang telah ditentukan dan di capai.
  5. Otoritas pengawasan Obat hendaklah menggunakan Pedoman ini sebagai acuan dalam penilaian penerapan CPOB, dan semua peraturan lain yang berkaitan dengan CPOB hendaklah dibuat minimal sejalan dengan pedoman ini.
  6. Pedoman ini juga dimaksudkan untuk digunakan oleh industri farmasi sebagaiu dasar pengembangan aturan internal sesuai kebutuhan.
  7. Selain aspek umum yang tercakup di dalam pedoman ini, dipadukan juga serangkaian pedoman suplemen untuk aspek tertentu yang hanya berlaku untuk industri farmasi yang aktifitasnya berkaitan.
  8. Pedoman ini berlaku terhadap pembuatan obat dan produk sejenis yang digunakan manusia.
  9. Cara lain selain tercantum di dalam pedoman ini dapat diterima sepanjang memenuhi prinsip pedoman ini.
Pedoman ini bukanlah bermaksud untuk membatasi pengembangnan konsep baru atau teknologi baru yang telah di validasi dan memberikan tingkat Pemastian Mutu sekurang kurangnya ekuivalen dengan cara yang tercantum dalam Pedoman ini.





MANAJEMEN MUTU

PRINSIP
Industri farmasi harus membuat obat sedemikian rupa agar sesuai dengan tujuanpenggunaanya, memenuhi persyaratan yang tercanum dalam dokumen izin edar (registerasi) dan tidak menimbulkan resko yang membahayakan penggunanya  karena tidak aman, muu rendah atau  tidak efektif.  Manajemen bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan ini melalui  suatu “Kebijakan Mutu”  yang memerlukan partisipasi  dan komitmen dari semua jajaran di semua departemen di dalam  perusahaan, para pemasok dan para distributor. Untuk mencapai tujuan konsisten dan dapat diandalkan, diperlukan manajemen mutu yang di desain secara manyeluruh dan deterapkan secara benar.
Unsur dasar manajemen mutu adalah :
  • Suatu infrastruktur atau sistem mutu yang tepat mencakup struktur organisasi, prosedur, dan sumber daya  dan
  • Tindakan sistematis diperlukan untuk mendapat kepastian dengan tingkat kepercayaan tinggi , sehingga produk (atau jasa pelayanan ) yang dihasilkan akan selalu memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. keseluruhan tindakan tersebut disebut Pemastian Mutu/ Quality Assurance.
Semua bagian sistem Pemastian Mutu  hendaklah di dukung dengan tersedianya personil yang kompeten, bangunan dan sarana serta peralatan yang cukup dan memadai. Tambahan tanggung jawab hukum hendaklah diberikan kepada Kepala Bagian Menejemen Mutu (Pemastian Mutu).

1.1.     Konsep dasar  Pemastian Mutu COPB  dan Pengawasan mutu  adalah aspek manajemen Mutu yang saling terkait. Konsep tersebut diuraikan di sini untuk menekankan hubungan dan betapa  pentingnya unsur –unsur tersebut dalam produksi dan pengendalian obat.


PEMASTIAN MUTU

1.2.     Pemastian Mutu adalah suatu konsep luas yang mencakup semua hal baik secara tersendiri maupun secara kolektif, yang akan mempengaruhi mutu obat yang dihasilkan. Pemastian Mutu adalah totalitas semua pengaturan yang dibuat dengan tujuan  untuk memastikan bahwa obat dihasilkan dengan mutu   yang sesuai engan tujuan pemakaiannya. Karena  itu Pemastian Mutu mencakup CPOB ditambah dengan faktor  lain di luar pedoman ini, seperti desain dan pengembangan obat.
Sistem Pemastian Mutu yang benar tepat bagi industri farmasi hendaklah memastikan bahwa :
  • Desain dan pengembangan obat dilakukan dengan cara yang   memperhatikan persyaratan CPOB dan Cara Berlaboaturium yang Baik
  • Semua langkah produksi dan pengendalian diuraikan  secara jelas  dan CPOB di terapkan.
  • Tanggung jawab menejerial diuraikan dengan jelas  dalam uraian jabatan
  • Pengaturan disiapkan untuk pembuatan, pasokan dan penggunaan bahan awal, bahan pengemas yang benar. Semua pengawasan terhadap produk antara dan pengawasan selama proses (in-process control) lain serta validasi yang diperlukan
  • Pengkajian terhadap semua dokumen yang terkait dengan proses pengemasaan dan pengujian bets dilakukan sebelum memberikan pengesahaan pelulusan untuk distribusi penilaian hendaklah meliputi semua faktor yang relevan termasuk kondisi faktor yang relevan termasuk kondisi pembuatan, hasil pengujian dan atau pengawasan selamaproses, pengkajian dokumen produksi termasuk pengemasan, pengkajian penyimpangan dari prosedur yang telah ditetapkan, pemenuhan persyaratan dan spesifikasi produk jadi dan pemeriksaan produk dalam kemasaan akhir
  • Obat tidak di jual atau tidak di pasok sebelum Kepala Bagian Manajemen Mutu (Pemastian Mutu) menyatakan bahwa tiap bets produksi dibuat dan dikendalikan sesuai dengan persyaratan dan peraturan dalam izin edar dan peraturan lain yang berkaitan dengan aspek produksi, pengawasan mutu dan pelulusan produk .
  • Tersedia pengaturan yang memadai untuk memastikan bahwa, sedapat mungkin produk disimpan, didistribusikan dan selanjutnya ditangani  sedemikian rupa agar mutu  tetap dijaga selama masa edar/simpan obat
  • Tersedia prosedur inspeksi diri dan /atau audit mutu yang secara berkala mengevaluasi efektivitas dan penerapan sistem Pemastian Mutu
  • Pemasok bahan awal dan pengemas dievaluasi dan disetujui untuk memenuhi  spesifikasi mutu yang telah ditentukan oleh perusahaan
  • Penyimpangan dilaporkan, diselidiki dan dicatat
  • Tersedia sistem persetujuan terhadap perubahaan yang berdampak pada mutu produk
  • Prosedur pengolahaan ulang, evaluasi dan di setujui  dan
  • Evaluasi mutu produk berkala dilakukan verifikasi konsistensi proses dan memastikan perbaikan proses yang berkesinambungan.
CARA PEMBUATAN OBAT YANG BAIK  (CBOP)
1.3    CPOB adalah bagian dari Pemastian Mutu yang memastikan bahwa obat dibuat dan dikendalikan secara konsisten untuk mencapai  standar mutu yang sesuai dengan tujuan pengguanaan dan dipersyaratkan dalam izin edar dan spesifikasi produk.
CPOB mencakup Produksi dan Pengawasan Mutu.  Persyaratan dasar  dari CPOB adalah :
  • Semua proses pembuatan obat dijabarkan dengan jelas  dikaji secara sistematis berdasarkan pengalam terbukti mampu secara konsisten menghasilkan obat yang memenuhi persyaratan mutu dan spesifikasi yang telah ditetapkan
  • Tahap proses yang kritis  dalam pembuatan, pengawasan proses dan sarana penunjang  serta perubahannya yang signifikan di validasi
  • Tersedia semua sarana yang di perlukan dalam CPOB termasuk ;
    • Personil yang terkualifikasi  dan terlatih
    • Bangunan dan sarana  dengan luas yang memadahi
    • Peralatan dan  sarana penunjang  yang sesuai
    • Bahan, wadah  label yang benar
    • Prosedur dan instruksi yang disetujui
    • Tempat penyimpanan dan transportasi yang memadai.
  • Prosedur dan instruksi ditulis dalam bentuk intruksi dengan bahasa  yang jelas , tidak bermakana ganda , dapat diterapkan secara spesifik pada sarana yang tersedia
  • Operator memperoleh pelatihan untuk menjalankan prosedur secara benar
  • Pencatatan dilakukan secara manual dengan alat  pencatat selama pembuatan menunjukkan bahwa langkah yang dipersyaratkan dalam prosedur dan instruksi yang ditetapkan  benar-benar dilaksanakan  dan jumlah serta mutu  produk yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Tiap penyimpangan  dicatat secara lengkap dan di investigasi.
  • Catatan pembuatan termasuk distribusi yang memungkinkan penelusuran riwayat bets secara lengkap, disimpan secara komprehensif dan dalam bentuk yang mudah di akses
  • Penyimpanan dan distribusi obat yang dapat memperkecil resiko terhadap mutu obat
  • Tersedia sistem penarikan kmbali bets obat maupun dari peredaran
  • Keluhan terhadap produk yang beredar dikaji, penyebab cacat mutu di investigasi serta dilakukan tindakan perbaikan yang tepat dan pencegahan penangulangan yang tepat dan pencegahan pengulangan kembali keluhan.



PENGAWASAN MUTU / QUALITY CONTROL
1.4      Pengawasan Mutu adalah bagian dari CPOB yang berhubungan dengan pengambilan sampel, spesifikasi dan pengujian, serta dengan organisasi, dokumentasi dan prosedur pelulusan yang memastikan bahwa pengujian yang  telah diperlukan dan  relevan dilakukan dan bahwa bahan yang belum dilakukan  tidak digunakan serta produk yang belum diluluskan tidak dijual atau dipasok sebelum mutunya di nilai dan dinyatakan memenuhi syarat
Setiap industri farmasi hendaklah mempunyai fungsi pengawasan mutu. Fungsi ini hendaklah independen dari bagian lain. Sumber daya yang memadai  hendaklah tersedia untuk memastikan bahwa semua fungsi Pengawasan Mutu dapat dilaksanakan secara efektif  dan dapat diandalkan
Persyaratan dasar dari Pengawasan Mutu  adalah  bahwa :
  • Sarana dan prasarana yang memadai, personil yang telah terlatih  dan prosedur yang disetujui tersedia untuk pengambilan sampel, pemeriksaan dan pengujian bahan awal, bahan pengemas, produk antara, produk ruahan dan produk jadi, dan bila perlu untuk pemantauan lingkungan sesuai dengan tujuan CPOB
  • Pengambilan  sempel bahan awal, bahan pengemasan, produk antara  produk ruahan dan produk jadi dilakukan oleh personil dengan metode  yang di setujui oleh  Pengawas Mutu
  • Metode pengujian disiapkan dan divalidasi (bila Perlu )
  • Produk  jadi  berisi zat aktif dengan komposisi  secara kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan  yang disetujui pada saat pendaftaran, dengan derajat kemurnian yang dipersyaratkan serta dikemas dalam wadah yang sesuai  dan diberi label yang benar
  • Pengawasan  Mutu secara menyeluruh juga memunyai tugas lain, antara lain menetapkan, memvalidasi dan menerapkan semua prosedur pengawasan  mutu, mengevaluasi, mengawasi dan menyimpan baku pembandingan, memastikan kebenaraan label wadah bahan dan produk, memastikan bahwa stabilitas  dari zat aktif dan obat jadi dipantau, mengambil bagian investigasi keluhan yang berkaitan dengan produk dan ikut mengambil bagian  dalam pemantauan lingkungan. Semua kegiatan tersebut hendaklah dilaksanakan sesuai dengan prosedur  tertulis dan jika perlu dicatat.
  • Personil Pengawasaan Mutu  hendaklah memiliki akses ke area produksi untuk melakukan pengambilan  sampel dan investigasi bila  di perlakukan.
PENGKAJIAN MUTU PRODUK
1.5    Pengkajian mutu produk secara berkala hendaklah  dilakukan terhadap semua obat terdaftar,termasuk produk ekspor,dengan tujuan untuk membuktikan konsentrasi proses,kesesuaian dari spesifikasi bahan awal , bahhan pengemas dan obat jadi , untuk melihat trend an mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan  utuk produk dan proses.
Pengkajian mutu produk secara berkala biasanya  dilakukan tiap tahun dan didokumentasikan dengan mempertimbangkan hasil  kajian ulang  sebelumnya dan hendaklah meliputi paling sedikit :
  • Kajian terhadap bahan awal  dan bahan pengemasan yang dibutuhkan digunakan untuk produk, terutama yang dipasok dari sumber baru
  • Kajian terhadap pengawasaan selama proses yang kritis  dan hasil pengujian obat jadi
  • Kajian terhadap semua bets  yang tidak memenuhi spesifikasi yang ditetapkan dan investigasi yang dilakukan
  • Kajian terhadap semua penyimpangan atau ketidak sesuaian yang signifikan, dan efektivitas hasil tindakan perbaikan dan pencegahaan
  • Kajian terhadap semua perubahan yang dilakukan terhadap proses atau metode Analisa
  • Kajian terhadap  variasi yang diajukan disetujui, ditolak dari dokumen registrasi yang  telah disetujui termasuk dokumen registerasi untuk produk ekspor
  • Kajian terhadap hasil program pemantauan stabilitas dan segala tren yang tidak diinginkan
  • Kajian terhadap semua produk kembalian, keluhan dan penarikan obat yang terkait dengan mutu produk, termasuk investigasi yang telah dilakukan
  • Kajian kelayakan terhadap tindakan perbaikan proses produk atau peralatan yang sebelumnya
  • Kajian terhadap komitmen pasca pemasaran dilakukan pada obat yang baru mendapatkan persetujuan  pendaftaran  dan obat  dengan persetujuan pendaftaran variasi
  • Status  kualifikasi peralatan dan sarana yang relevan missal sistem tata udara (HVAC), air, gas bertekanan , dan lain lain  dan
  • Kajian terhadap kesepakatan teknis untuk memastikan selalu up to date
Industri farmasi dan pemegang izin edar bila berbeda, hendaklah  melakukan evaluasi terhadap hasil kajian, dan melakukan suatu penilaian hendaklah dibuat untuk menentukan  apakah tindakan perbaikan atau pencegahan ataupun validasi ulang  harus dilakukan. Alasan tindakan perbaikan hendaklah didokumentasikan. Tindakan pencegahan dan perbaikan yang  telah disetujui hendaklah diselesaikan secara efektif  dan tepat waktu. Hendaklah tersedia prosedur menejemen yang sedang berlangsung  dan pengkajian aktivitas serta efektif prosedur tersebut  yang diverifikasi pada saat inspeksi diri. Bila Dapat dibenarkan secara ilmiah, pengkajian mutu dapat dikelompokan  menurut jenis produk, misal sediaan padat, sediaan cair, produk steril, dan lain-lain.
Bila pemilik persetujuan pendaftar bukan industri farmasi, maka perlu ada suatu kesepakatan teknis dari semua pihak terkait yang menjabarkan siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan kajian uutu. Kepala Bagian Manajemen  Mutu (Pemastian Mutu), yang bertanggung jawab untuk sertifikasi bets, bersama dengan pemilik persetujuan pendaftaran hendaklah memastikan bahwa pengkajian mutu dilakukan tepat waktu dan hemat.
http://gmp-center.com/2011/03/09/pedoman-cpob-gmp-pharmaceutical/

TEKNIK PENGOBATAN SECARA PARENTRAL

         
  TEKNIK PEMGOBATAN SECARA PARENTRAL


Lima bulan yang lalu, tepatnya bulan Juli 2007 artikel suplemen mengangkat sebuah artikel mengenai teknik pengobatan via air minum atau pengobatan oral. Kesempatan kali ini kami akan menyampaikan tentang teknik pengobatan parenteral yaitu pemberian obat melalui injeksi atau suntikan. Di dunia perunggasan teknik injeksi lebih familiar dipakai untuk pemberian vaksin, terutama vaksin inaktif, sedangkan untuk pengobatan masih relatif jarang dilakukan. Kebanyakan peternak lebih memilih memberikan obat melalui air minum.
Obat injeksi diartikan sebagai sediaan steril bebas pirogen (senyawa organik yang menimbulkan demam yang berasal dari kontaminasi mikrobia). Berdasar pada definisi tersebut, maka syarat obat suntik adalah steril. Jika tidak steril maka bisa dipastikan bukan efek ampuh dari obat yang kita peroleh, melainkan penyakit ayam menjadi semakin parah. Kondisi steril tentu saja tidak hanya pada sediaan obat yang kita gunakan tetapi alat suntik yang kita gunakan juga harus dalam kondisi steril.
Sediaan obat injeksi dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu larutan, suspensi dan emulsi. Bentuk sediaan obat injeksi berupa larutan yang relatif encer akan lebih cepat diabsorpsi (diserap) dalam tubuh dan menghasilkan efek terapi yang lebih cepat dibandingkan bentuk suspensi dan emulsi.
Teknik parenteral mungkin jarang digunakan, namun pada kondisi tertentu teknik pengobatan ini sangat diperlukan. Pada umumnya teknik ini dilakukan guna memperoleh kerja obat yang cepat, misalnya saat kondisi ayam parah dimana nafsu makan dan minum turun. Selain itu bisa disebabkan sifat zak aktif dari obat yang bisa rusak atau tidak efektif jika diberikan via oral (air minum, ransum).

Jenis Teknik Pengobatan Parenteral
Dalam dunia kedokteran, obat dapat disuntikkan ke dalam hampir seluruh organ atau bagian tubuh, termasuk sendi, ruang cairan sendi, tulang punggung bahkan dalam kondisi gawat dapat disuntikkan dalam jantung. Lain halnya dalam dunia perunggasan, teknik injeksi yang biasanya diaplikasikan adalah suntikan intramuskuler dan subkutan.
Lokasi penyuntikan obat yaitu intramuskuler (IM), intravena (IV) dan subkutan (SC)

  • Suntikan intramuskuler
Injeksi intramuskuler dilakukan dengan memasukkan obat ke dalam otot (daging). Obat tersebut selanjutnya akan terabsorpsi ke pembuluh darah yang terdapat pada otot. Tempat penyuntikkan sebaiknya sejauh mungkin dari syaraf-syaraf utama atau pembuluh darah utama. Selain itu, hendaknya dipilih otot dengan suplai pembuluh darah dan kontraksi (pergerakan) otot yang banyak. Pada ayam, lokasi penyuntikan intramuskuler biasanya dilakukan pada otot dada (pectoral) atau otot paha (femur).
Aplikasi ini harus dilakukan dengan hati-hati dengan memperhatikan titik tempat jarum ditusukkan dan di mana obat ditempatkan. Jika terjadi kesalahan maka bisa mengakibatkan terjadinya paralisis akibat rusaknya syaraf, abses, kista, emboli, hematom maupun terkelupasnya kulit. Produk yang diberikan secara intramuskuler antara lain Gentamin, Vet Strep atau Injeksi Vitamin B Kompleks.


Suntikan intramuskuler di bagian dada dan paha. Perhatikan kemiringan jarum suntik, sebaiknya ± 30o.

  • Suntikan subkutan
Sedikit berbeda dengan suntikan intramuskuler, lokasi penyuntikan subkutan berada di bawah permukaan kulit (di antara daging/otot dengan kulit) dan untuk ayam biasanya dipilih lokasi penyuntikan di leher bagian belakang sebelah bawah. Kulit leher ayam dicubit sehingga lebih memudahkan dalam penyuntikan. Apabila di sekitar leher ayam basah, itu menandakan bahwa obat yang disuntikkan tidak masuk sempurna ke bawah kulit.


Suntikan subkutan di leher bagian bawah. Hati-hati dengan syaraf yang terdapat di leher

Obat yang diaplikasikan dengan suntikan subkutan adalah obat yang tidak mengiritasi jaringan kulit. Setelah obat disuntikkan ke bawah kulit, obat akan berdifusi di cairan antar sel kulit, kemudian terabsorpsi ke pembuluh darah. Efek pengobatan dengan teknik ini relatif lebih lambat (efek depo atau sustained effect) jika dibandingkan dengan suntikan intramuskuler.
Volume obat yang disuntikan dengan teknik ini relatif lebih kecil daripada jumlah obat yang diberikan secara intramuskuler. Obat-obat yang bisa mengiritasi sebaiknya tidak diberikan dengan suntikan subkutan karena dapat memicu timbulnya rasa sakit, lecet atau abses dan rasa nyeri.


Saat melakukan pemberian obat dengan teknik suntikan subkutan di daerah leher harus dilakukan secara hati-hati karena pada bagian ini juga terdapat syaraf dan jika terkena dapat menyebabkan ayam tortikolis bahkan kematian

Kelemahan dan Kelebihan Parenteral

Aplikasi pengobatan parenteral tentu saja mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya :
  • Memerlukan ketrampilan khusus
Tidak setiap orang atau personal kandang mampu mengaplikasikan teknik pengobatan ini. Hal ini disebabkan teknik ini membutuhkan ketrampilan khusus, diantaranya mengetahui anatomi tubuh ayam maupun teknik penyuntikan yang baik.


Penyuntikan di paha bagian luar harus dilakukan secara hati-hati, karena di paha bagian dalam terdapat syaraf ischiadicus

  • Memerlukan waktu yang lebih lama
Teknik pengobatan ini bersifat individual atau dilakukan 1 x untuk masing-masing ayam. Hal ini tentu membutuhkan waktu maupun tenaga yang lebih banyak.
  • Pengaruh stres lebih besar
Tentu kita telah mengetahui dan telah merasakan sendiri bahwa pengobatan dengan suntikan akan terasa lebih sakit dibandingkan teknik pengobatan lainnya. Bagi ayam keadaan ini tentu saja akan menimbulkan efek stres yang lebih parah.

Meskipun terdapat beberapa kekurangan, namun teknik pengobatan ini tetap baik untuk diaplikasikan kepada ternak (red. ayam), diantaranya :
  • Dosis tepat
Dosis obat yang diterima atau masuk ke dalam tubuh dengan teknik pemberian secara suntikan, baik subkutan maupun intramuskuler menjadi lebih tepat. Hal tersebut tentu saja akan berpengaruh pada efektifitas pengobatan.
  • Efek pengobatan lebih cepat
Setelah disuntikkan, obat langsung terserap dalam tubuh (aliran darah) sehingga langsung bekerja membasmi bibit penyakit.
  • Selektif
Pengobatan dengan teknik injeksi hanya dilakukan untuk ternak yang sakit sehingga dari segi biaya akan menjadi lebih efisien.
  • Stabilitas obat lebih terjaga
Obat yang diberikan secara injeksi akan relatif lebih stabil, dimana pengaruh dari faktor luar, seperti sinar (matahari, lampu), kualitas air maupun ransum tidak ada. Selain itu, obat langsung masuk dalam darah sehingga pengaruh enzim di saluran pencernaan (lambung, usus) bisa di minimalkan. Hal ini tentu saja akan berpengaruh pada daya kerja obat.
  • Spesial untuk penyakit yang parah
Teknik pengobatan ini sangat cocok diaplikasikan untuk ayam yang telah terinfeksi bibit penyakit yang relatif parah yang mengakibatkan nafsu makan dan minum menurun drastis.

Faktor-Faktor Pendukung Keberhasilan Pengobatan secara Parenteral

Agar pemberian obat dapat mencapai efek yang optimal, yaitu obat mampu bekerja optimal membasmi bibit penyakit ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu :
  • Jaga sterilitas obat maupun peralatan
Obat injeksi yang diproduksi oleh pabrik telah melalui uji sterilitas oleh bagian quality control (QC) sehingga sterilitas obat telah terjamin. Namun saat pemberian, obat injeksi yang telah dibuka harus segera diberikan dan habis selama 24 jam. Selain itu, alat suntik (Alat Suntik Socorex) juga harus disterilkan terlebih dahulu (dimasak dalam air mendidih selama 30 menit) dan ganti jarum setiap 200-300 suntikan agar tetap tajam dan steril.
  • Hati-hati saat menyuntikan
Pelaksanaan penyuntikan harus hati-hati untuk menghindari kesalahan penyuntikan yang berakibat obat tidak bisa diserap secara optimal sehingga dosis yang diterima kurang sesuai. Selain itu, kesalahan penyuntikan juga bisa menyebabkan timbulnya peradangan di sekitar tempat penyuntikan, cacat maupun kematian.
  • Pastikan obat tidak keluar lagi
Setelah penyuntikan, perhatikan bekas lokasi penyuntikan. Pastikan apakah terdapat obat yang keluar. Hasil penyuntikan yang baik ditandai dengan tidak keluarnya obat dan biasanya terdapat benjolan kecil dalam otot yang merupakan depo obat.

http://info.medion.co.id/index.php/artikel/layer/pengobatan-a-vaksinasi/pengobatan-cara-parenteral/2-pengobatan-a-vaksinasi/268-pengobatan-secara-parenteral

Minggu, 15 Desember 2013

"ARTI SAHABAT"

Postingan kali ini, mengulas tentang arti " SAHABAT", bagiku sahabat adalah seseorang yang selalu ikut merasakan seperti ketika mendapat kesulitan, kesedihan, masalah maupun dikala mendapat kebahagiaan.

Arti sahabat sangat luas bila di artikan satu per satu, ada yang mengartikan sahabat adalah seseorang yang dapat menyimpan rahasia sesama sahabat walaupun suatu saat persahabatannya sedang mengalami kerenggangan, ada juga yang mengartikan bahwa sahabat adalah seseorang yang dapat memberikan dukungan, semangat dalam menjalani kehidupan serta nasehat, dan masih banyak lagi arti sahabat menurut masing-masing pribadi seseorang, makanya postingan ini aku buat untuk pertanyaan para sahabat blogger dimanapun berada.
http://nuranuraniku.blogspot.com/2012/01/apa-arti-sahabat.html
 Setiap orang pasti mempunyai teman, teman sejati sering juga disebut sahabat. sahabat adalah Seseorang yang selalu menemani kita disaat suka maupun duka. Tanpa sahabat mungkin hidup ini terasa hampa. Seorang sahabat juga butuh kita untuk menemaninya disaat suka maupun duka, saat dimana duka bisa dihapus dengan kelucuan,jangan sekali-kali meninggalkannya ketika dia sedang terpuruk atau kata yang saat ini sedang tenar yaitu lagi Galau.

Sahabat Sejati yaitu Sahabat yang ketika ia sedang terpuruk namun ia tetap tersenyum ketika bersama kita, kita juga harus bisa seperti itu, curahkan semua unek-unek dan canda tawa pada Seorang Sahabat.

kata kata sahabat terbaru
 Sahabat yg baik adalah sahabat yg tidak akan menjelek2anmu, apalagi mengumbar aibmu pada orang lain walaupun pada saat itu ada perselisihan diantara kalian

Masa" yg paling indah adalah saat tahun ajaran akhir, tidak lama lagi pisah dengan kalian, sebisa mungkin tdk ada kenangan yg terlewatkan dgn kalian Sahabat


Persahabatan tidak terjalin secara otomatis tetapi membutuhkn proses yg panjang seperti besi menajamkan besi, demkianlah sahabat yg menajamkan sahabatnya.


Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dgn ciuman, tetapi menyatakan apa yg amat menyakitkan dgn tujuan sahabatnya mau berubah


Semua orang pasti membutuhkan sahabat sejati, namun tidak semua orang berhasil mendapatkannya


Mempunyai satu sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yg mementingkan diri sendiri


Mengenalimu adalah 1 kesyukuran, bergurau denganmu adalah 1 kebahagiaan, menyakiti hatimu akan kuelakkan, dan 1 permintaan dariku semoga persahabatan kita abadi hingga mati memisahkan kita

Sahabat yg baik adalah sahabat yg berani membetulkan kita ketika kita berbuat kesalahan sehingga kita tdk hanyut dalam kesalahan dan dosa


Proses dari teman menjadi sahabat membutuhkan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita membutuhkan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi justru ia berinisiatif memberikan dan mewujudkan apa yang dibutuhkan oleh sahabatnya.

http://terbarux.blogspot.com/2013/05/kata-untuk-sahabat-terbaru.html